KATA PENGANTAR
Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan pada Matakuliah Pengantar Pendidikan yaitu tugas makalah
“PENDIDIKAN FORMAL”.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas dari Matakuliah Pengantar Pendidikan. Selama
penyusunan makalah ini, penulis telah memperoleh bantuan, bimbingan, petunjuk
serta saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menghaturkan rasa syukur dan terima kasih kepada :
1. Allah
SWT dan Nabi Besar MuhammadSAW yang telah memberikan kesempatan bagi
penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan keadaan sehat walafiat.
2. Orang
tua penulis yang telah memberi do’a dan dukungan baik moril maupun materil yang
tak terhingga kepada orang tua kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya.
3. Bapak
Prof. Dr. Surahmat, M.Si, selaku Rektorat Unisma yang telah
banyak memberikan dorongan kepada penulis.
4. Bapak Dr. RulamAhmadi, M.Pd,
selaku dosen pembimbing Matakuliah PengantarPendidikan yang
telah banyak memberikan bantuan dan arahan kepada penulis dalam proses belajar
mengajar hingga tersusunnya makalah ini.
5. Teman-teman
Pendidikan Matematika 1B yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis
sangat menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sebagai
bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi kami dalam menyelesaikan tugas-tugas
berikutnya.
Malang, Nopember 2012
Malang, Nopember 2012
DAFTAR
ISI
Halaman Depan
........................................................................... i
Kata Pengantar
...........................................................................................................
ii
Daftar Isi
.........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
......................................................................................................
1
1.2 Tujuan
.......................................................................................................................
1
1.3 Manfaat
....................................................................................................................
1
1.4 Pokok Permasalahan
.........................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pendidikan Formal
........................................................................ 3
2.2
Manfaat dan Fungsi Pendidikan
................................................................... 3-4
2.3
Karakteristik Proses Pendidikan
.................................................................... 5
2.4
Satuan Penyelenggaraan Pendidikan
........................................................ 5-7
2.5
Faktor yg Mempengaruhi Proses Pendidikan ........................................7-8
2.6
Fungsi Pendidikan Berdasarkan Asas
...................................................... 8-9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
..........................................................................................................
10
3.2 Saran
.......................................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA
...................................................................................................
11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
|
1.1
Latar Belakang
Pendidikan formal merupakan salah
satu solusi utama untuk membentuk SDM yang berkualitas, karena dengan
pendidikan memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan akademis maupun
keterampilan lain yang dimiliki peserta didik sehingga dapat digunakan secara
efisien untuk bekal hidupnya.
Tolok ukur keberhasilan
peningkatan kualitas pendidikan salah satunya dapat dilihat dari cara belajar,
hasil belajar, baik pada tingkat dasar maupun lanjutan merupakan masalah yang
dianggap selalu penting karena merupakan suatu bentuk keberhasilan seseorang
dalam belajarnya.
Maka dari itu kami membuat
makalah ini yang bertema Pendidikan Formal agar mengetahui lebih dalam terkait
dengan tema makalah.
1.2
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalh ini
adalah :
1.
Mengetahui
pentingnya pendidikan pendidikan, khususnya pendidikan formal.
2.
Mengetahui
tujuan diadakannya pendidikan.
3.
Memenuhi
penilaian untuk matakuliah Pengantar
Pendidikan.
1.3 Manfaat
Manfaat
yang kami peroleh dari pembuatan makalah ini adalah kita dapat mengetahui
pentingnya pendidikan formal , penerapan
kepada masyarakat dan mengetahui bahwa dengan pendidikan bisa menuju kahidupan
yang labih baik.
1
1.4
Pokok permasalahan :
·
Pengertian
pendidikan formal
·
Manfaat
dan fungsi pendidikan
·
Karakteristik
proses pendidikan
·
Satuanpenyelenggaraanpendidikan
·
Faktor
yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar
·
Fungsi
pendidikan berdasarkan asas-asas tanggung jawab
2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pendidikan formal
Pendidikan
jalur formal adalah kegiatan yang
sistematis, berstruktur, bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk didalamnya adalah kegiatan studi
yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi, dan latihan profesional
yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus.
Pendidikan ini biasa kita
sebut dengan pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang
telah baku, misalnya SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi (PT).Pendidikan formal
adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan
diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (Undang
Undang No 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat (13).
2.2 Manfaat dan fungsi pendidikan
Mengenyam
pendidikan pada institusi pendidikan formal
yang diakuioleh
lembaga pendidikan Negara adalah sesuatu
yang wajib dilakukan di Indonesia. Mulai
dari anak tukang sapujalan, anak tukang
dagang martabak mesir, anak tukang jambret, anak pak tani, anak bisnismen,anak
pejabat tinggi Negara,dan sebagainya harus
bersekolah,minimal 9 tahun lamanya hingga lulus
SMP.
Sebagailembagapendidikan formal, sekolah yang lahirdanberkembangsecaraefektifdanefisiendaripemerintahuntukmasyarakatmerupakanperangkat yang berkewajibanuntukmemberikanpelayanankepadamasyarakatdalammenjadiwarga Negara.
1. Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)
Dengan
melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah,
logika, dan lain sebagainya maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan
akademis yang baik. Orang yang tidak sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan
akademis yang baik sehingga dapat dibedakan dengan orang yang bersekolah.
Kehidupan yang ada di
masa depan tidaklah semudah dan
seindah saat ini karena dibutuhkan perjuangan dan kerja keras serta banyak ilmu
pengetahuan.
2. Menggembleng dan Memperkuat
Mental, Fisik dan Disiplin
Dengan
mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan
aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan
seseorang. Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa
untuk belajar secara terus-menerus akan menguatkan mental dan fisik seseorang
menjadi lebih baik.
3. Memperkenalkan Tanggung Jawab
Tanggung jawab
seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang memberi nafkah.
Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan
bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan
lain-lain.
4. Membangun Jiwa Sosial dan
Jaringan Pertemanan
Banyaknya
teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang siswa.
Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan
sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan
memiliki teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia
dapat terpenuhi dengan baik.
5. Sebagai Identitas Diri
Lulus dari
sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah
khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas
yang baik dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak
berpendidikan dalam suatu lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang
terpelajarlah yang akam mendapatkan pekerjaan tersebut.
6. Sarana Mengembangkan Diri dan
Berkreativitas
Seorang
siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap
kegiatan akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat
dalam diri seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas
maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah
sebagai suatu mediator atau perangkat pengembangan diri. Yang mengubah diri
seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.
4
2.3 Karakteristik Proses Pendidikan
Ada
beberapaKrateristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolahyaitu;
1. Pendidikandiselengarakansecarakhususdandibagiatasjenjang
yang memilikihubunganhierarki
2. Usiaanakdidik
di suatujenjangpendidikan relative homogen.
3. Waktupendidikanrelatif
lama sesuaidengan program pendidikan yang harusdiselesaikan.
4. Materiatauisipendidikanlebihbanyakbersifatakademisdanumum.
5. Adanyapenekanantentangkualitaspendidikansebagaijawabankebutuhandimasa
yang akandatang.
2.4 Satuan Penyelenggaraan
Pendidikan
1.
TK (Taman kanak-kanak)
adalah
jenjang pendidikan
anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di
bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal
Tujuan TK adalah meningkatkan daya cipta anak-anak dan
memacunya untuk belajar mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan
melalui pendekatan nilai budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik, motorik,
kognitif, bahasa, seni, dan kemandirian. Semua dirancang sebagai upaya
mengembangkan daya pikir dan peranan anak dalam hidupnya. kegiatan belajar ini
dikemas dalam model belajar sambil bermain.
2. SD (SekolahDasar)
adalah jenjang paling dasar pada
pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6
tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat ini murid kelas 6 diwajibkan
mengikuti Ujian
Nasional (dahulu
Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat
melanjutkan pendidikan ke sekolah
menengah pertama
(atau sederajat).
Sekolah dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak
diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah dasar negeri
(SDN) di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi
tanggung jawab pemerintah daerahkabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan
Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional
pendidikan. Secara struktural, sekolah dasar negeri merupakan unit pelaksana
teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.
3.
SMP
(SekolahMenengahPertama)
(disingkat SMP, Bahasa
Inggris: junior
high school) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah
pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.
Sekolah menengah pertama diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah menengah pertama negeri di Indonesia yang sebelumnya
berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerahkabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya
berperan sebagai regulator dalam bidang
standar nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah menengah pertama negeri
merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota
4.
SMA (SekolahMenengahAtas)
(disingkatSMA; bahasaInggris: Senior High School),
adalahjenjangpendidikanmenengahpadapendidikan formal di Indonesiasetelah lulus SekolahMenengahPertama (atausederajat). Sekolahmenengahatasditempuhdalamwaktu 3 tahun,
mulaidarikelas 10 sampaikelas 12.
SMA
diselenggarakanolehpemerintahmaupunswasta. Sejakdiberlakukannyaotonomidaerahpadatahun2001, pengelolaan SMA negeri di Indonesia yang sebelumnyaberada di bawahDepartemenPendidikanNasional,
kinimenjaditanggungjawabpemerintahdaerahkabupaten/kota. SedangkanDepartemenPendidikanNasionalhanyaberperansebagairegulatordalambidangstandarnasionalpendidikan.Secarastruktural, SMA
negerimerupakan unit pelaksanateknisdinaspendidikankabupaten/kota.
6
5. Perguruan tinggi
adalah
satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi.
Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa,
sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua:
· Perguruan tinggi negeri adalah
perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah.
· Perguruan tinggi swasta adalah
perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pihak swasta.
· Pengelolaandanregulasiperguruantinggi di Indonesia dilakukanolehKementerianPendidikanNasional.
RektorPerguruanTinggiNegerimerupakanpejabateselon di
bawahMenteriPendidikanNasional.
· Selainitujugaterdapatperguruantinggi yang dikelolaolehkementerianataulembagapemerintahnonkementerian yang umumnyamerupakanperguruantinggikedinasan, misalnyaSekolahTinggiAkuntansi
Negara yang dikelolaolehKementerianKeuangan.
· Selanjutnya, berdasarkanundang-undang yang berlaku,
setiapperguruantinggi di Indonesia harusmemilikiBadanHukumPendidikan yang berfungsimemberikanpelayanan yang adildanbermutukepadapesertadidik,
berprinsipnirlaba, dandapatmengeloladanasecaramandiriuntukmemajukanpendidikannasional.
2.5
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Proses Belajar
Secara umum hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2003 : 54). Faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar dapat dibedakan menjadi
2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal diantaranya adalah sebagai
berikut :
- Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa individu yang sedang
belajar.
-
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar.
Faktor
internal meliputi minat, jasmani, intelegensi, pengelolaan diri yang tepat,
motivasi dan kesehatan.
Faktor
eksternal meliputi lingkungan sosial, lingkungan sekolah, gaya mengajar guru,
fasilitas dan sebagainya.
7
Menurut
Nugroho (2003:105) “Peserta didik yang berprestasi belajar tinggi dengan hasil
belajar yang memuaskan cenderung memiliki motivasi daya saing yang kuat
dibanding dengan peserta didik yang berprestasi rendah”.
Patton
(Hawadi, 2004, 60) juga menjelaskan bahwa “ tingkat intelegensi bukanlah
satu-satunya faktor yang mempengaruhi, dan hasil belajar siswa di sekolah 70 %
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % lainnya dipengaruhi oleh lingkungan.
2.6 Fungsi Pendidikan Berdasarkan Asas-asas
Tanggunng jawab
Sebagaipendidikan
yang bersifat formal,
sekolahmencarifungsipendidikanberdasarkanasas-asastanggungjawab;
1. Tanggungjawab
formal kelembagaansesuaidenganfungsidantujuan yang
ditetapkanmenurutketentuan-ketentuan yang berlaku. Dalamhaliniundang-undangpendidikan
UUSPN nomor 20 tahun 2003.
2. Tanggungjawabkeilmuanberdasarkanbentuk,
isi, tujuan and tingkatpendidikankepadanyamasyarakatolehmasyarakatdanbangsa.
3. Tanggungjawabfungsionalialah:
Tanggungjawab professional pengeloladanpelaksanapendidikan yang
menerimaketetapaniniberdasarkanketentuan-ketentuanjabatannya.
tanggungjawabinimerupakanpelimpahantanggungjawabdankepercayaan orang tua
(masyarakat) kepadasekolahdaripara guru.
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentangSistemPendidikannasionalpadaPasal 13 ayat (1) disebutkanbahwajalurpendidikanterdiriataspendidikan formal, non formaldan informal yang dapatsalingmelengkapidanmemperkaya.
Peransekolahsebagailembaga yang membantulingkungankeluarga, makasekolahbertugasmendidikdanmengajarsertamemperbaikidanmemperhalustingkahlakuanakdidik yang dibawadarikeluarganya.
8
Sementaraitu, dalamperkembangankeperibadiananakdidik,
peranansekolahdenganmelaluikurikulum, anatara lain sebagaiberikut:
1. Anakdidikbelajarbergaulsesamaanakdidik,
antara guru dengananakdidik, danantaraanakdidikdengan orang yang bukan guru
(karyawan )
2. Anakdidikbelajarmenaatiperaturan-peraturansekolah.
3. Mempersiapkananakdidikuntukmenjadianggotamasyarakat
yang bergunabagi agama, bangsadan Negara.
Berdasarkanuraian di atasdapatpenulissimpulkanbahwapendidikan formalmemilikiperandanfungsi yang berdasarkanasas-asasdantanggungjawab yang berbeda-beda yang salahsatunnyatelahditetapkanoleh UUD No. 20 Tahun 2003 yang berupasumberdayamanusiasangatbergantungkepadasejauhmana sub-sistemtersebutberperanan.
9
BAB III PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
pembuatan makalah ini adalah pendidikan formal merupakan hal penting bagi
manusia sebab sumber daya manusia dapat meningkat dengan menempuh pendidikan
formal. Selain itu, pendidikan formal juga merupakan jenjang atau sarana menuju
kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
3.2
SARAN
Kita sebagai mahasiswa
hendaknya menjalankan kewajiban kita dengan sungguh-sungguh agar cita-cita yang
kita inginkan bisa tercapai.
.
10
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar